Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2019

TERJEMAHAN KITAB FATHUL QORIB (BAJURI) BAB FARDHU-FARDHU MANDI

BAB FARDLU-FARDLUNYA MANDI (Fasal) fardlunya mandi ada tiga perkara. (فَصْلٌ) وَفَرَائِضُ الْغُسْلِ ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ) Salah satunya adalah niat. Maka orang yang junub niat menghilangkan hadats jinabah, menghilangkan hadats besar atau niat-niat sesamanya. Sedangkan untuk wanita haidl dan wanita nifas, niat menghilangkan hadats haidl atau hadats nifas. أَحَدُهَا (النِّيَّةُ) فَيَنَوِي الْجُنُبُ رَفَعَ الْجِنَابَةِ أَوِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ وَنَحوَ ذَلِكَ. وَتَنْوِي الْحَائِضُ وَالنُّفَسَاءُ رَفْعَ حَدَثَ الْحَيْضِ أَوِ النِّفَاسِ. Niat yang dilakukan harus besertaan dengan awal kefardluan, yaitu awal bagian badan yang terbasuh, baik dari badan bagian atas atau bagian bawah. وَتَكُوْنُ النِّيَّةُ مَقْرَوْنَةً بِأَوَّلِ الْفَرْضِ وَهُوَ أَوَّلُ مَا يُغْسَلُ مِنْ أَعْلَى الْبَدَنِ أَوْ أَسْفَلِهِ. Sehingga, kalau dia melakukan niat setelah membasuh bagian badan, maka wajib untuk mengulangi basuhan bagian tersebut. فَلَوْ نَوَى بَعْدَ غَسْلِ جُزْءٍ وَجَبَتْ إِعَادَتُهُ...

TERJEMAHAN KITAB FATHUL QORIB (BAJURI) BAB RUNTUH WUDHU

BAB PERKARA-PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDLU’ (Fasal) menjelaskan perkara-perkara yang membatalkan wudlu’ yang disebut juga dengan“sebab-sebab hadats”. (فَصْلٌ) فِيْ نَوَاقِضِ الْوُضُوْءِ الْمُسَمَّاةِ أَيْضًا بِأَسْبَابِ الْحَدَثِ. Perkara yang merusak, maksudnya yang membatalkan wudlu’ ada enam perkara. (وَالَّذِيْ يُنْقِضُ) أَيْ يُبْطِلُ (الْوُضُوْءَ سِتَّةَ أَشْيَاءَ). Sesuatu Yang Keluar dari Dua Jalan Salah satunya adalah sesuatu yang keluar dari dua jalan yaitu qubul dandubur-nya orang yang memiliki wudlu, yang hidup dan jelas -jenis kelaminnya-. أَحَدُهَا (مَا خَرَجَ مِنْ) أَحَدِ (السَّبِيْلَيْنِ) أَيِ الْقُبُلِ وَالدُّبُرِ مِنْ مُتَوَضِّئٍ حَيٍّ وَاضِحٍ. Baik yang keluar itu adalah sesuatu yang biasa keluar seperti kencing dan tahi, atau jarang keluar seperti darah dan kerikil. Baik yang najis seperti contoh-contoh ini, atau suci seperti ulat (kermi :jawa). مُعْتَادًا كَانَ الْخَارِجُ كَبَوْلٍ وَغَائِطٍ أَوْ نَادِرًا كَدَمٍّ وَحَصَا نَجَسًا كَهَذِهِ الْأَ...

TERJEMAHAN KITAB FATHUL QORIB (BAJURI) BAB RUKUN RUKUN SHALAT

BAB RUKUN-RUKUN SHOLAT (Fasal) menjelaskan rukun-rukun sholat. Sedangkan pengertian sholat secara bahasa dan istilah syara’ sudah dijelaskan di depan. (فَصْلٌ) فِيْ أَرْكَانِ الصَّلَاةِ. وَتَقَدَّمَ مَعْنَى الصَّلَاةِ لُغَةً وَشَرْعًا Rukun-rukun sholat ada delapan belas rukun. (وَأَرْكَانُ الصَّلَاةِ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ رُكْنًا) Niat Salah satunya adalah niat. Niat adalah menyengaja sesuatu berbarengan dengan melaksanakan-nya. Tempat niat adalah hati. أَحَدُهَا (النِّيَّةُ) وَهِيَ قَصْدُ الشَّيْئِ مُقْتَرِنًا بِفِعْلِهِ وَمَحَلُّهَا الْقَلْبُ Ketika sholat fardlu, maka wajib niat fardlu, menyengaja melaksanakannya dan menentukannya semisal Subuh atau Dhuhur. فَإِنْ كَانَتِ الصَّلَاةُ فَرْضًا وَجَبَ نِيَّةُ الْفَرْضِيَّةِ وَقَصْدُ فِعْلِهَا وَتَعْيِيْنُهَا مِنْ صُبْحٍ أَوْ ظُهْرٍ مَثَلًا Atau sholat sunnah yang memiliki waktu tertentu seperti sholat rawatib atau sholat yang memiliki sebab seperti sholat istisqa’, maka wajib menyengaja melaksanakannya dan mene...

TERJEMAHAN KITAB FATHUL QORIB (BAJURI) BAB ISTINJA'

BAB ISTINJA’ Istinja’ dengan Air atau Batu (Fasal) menjelaskan tentang istinja’ dan etika-etika orang yang buang hajat. (فَصْلٌ) فِي الْاِسْتِنْجَاءِ وِآدَابِ قَاضِي الْحَاجَةِ. Istinja’, yang diambil dari kata “najautus syai’a ai qhatha’tuhu” (aku memutus sesuatu) karena seakan-akan orang yang melakukan istinja’ telah memutus kotoran dari dirinya dengan istinja’ tersebut, hukumnya adalah wajib dilakukan sebab keluarnya air kencing atau air besar dengan menggunakan air atau batu dan barang-barang yang semakna dengan batu, yaitu setiap benda padat yang suci, bisa menghilangkan kotoran(benda yg dapat mencabut) dan tidak dimuliakan oleh syareat. (وَالْاِسْتِنْجَاءُ) وَهُوَ مِنْ نَجَوْتُ الشَّيِئَ أَيْ قَطَعْتُهُ فَكَأَنَّ الْمُسْتَنْجِيَ يَقْطَعُ بِهِ الْآذَى عَنْ نَفْسِهِ (وَاجِبٌ مِنْ) خُرُوْجِ (الْبَوْلِ وَالْغَائِطِ) بِالْمَاءِ أَوِ الْحَجَرِ وَمَا فِيْ مَعْنَاهُ مِنْ كُلِّ جَامِدٍ طَاهِرٍ قَالِعٍ غَيْرِ مُحْتَرَمٍ. Akan tetapi yang lebih utama adalah pertama istinja’ ...
BAB WUDLU’ (Fasal) menjelaskan wardlu-wardlu wudlu’. (فَصْلٌ) فَيْ فُرُوْضِ الْوُضُوْءِ Lafadz “al wudlu’” dengan terbaca dlammah huruf waunya, menurut pendapat yang paling masyhur adalah nama pekerjaannya. Dan dengan terbaca fathah huruf wa’unya “al wadlu’” adalah nama barang yang digunakan untuk melakukan wudlu’. وَهُوَ بِضَمِّ الْوَاوِ فِي الْأْشْهَرِ اسْمٌ لِلْفِعْلِ, وَهُوَ الْمُرَادُ هُنَّا, وَبِفَتْحِ الْوَاوِ اسْمٌ لِمَا يُتَوَضَّأُ بِهِ Lafadz yang pertama (al wudlu’) mencakup beberapa fardlu dan beberapa kesunnahan. وَيَشْتَمِلُ الْأَوَّلُ عَلَى فُرُوْضٍ وَسُنَنٍ Fardlunya wudlu’ Mushannif menyebutkan fardlu-fardlunya wudlu’ di dalam perkatan beliau,“fardlunya wudlu’ ada enam perkara.” وَذَكَرَ الْمُصَنِّفُ الْفُرُوْضَ فِيْ قَوْلِهِ (وَفُرُوْضُ الْوُضُوْءِ سِتَّةُ أَشْيَاءَ) Niat wudlu’ Pertama adalah niat. Hakikat niat secara syara’ adalah menyengaja sesuatu besertaan dengan melakukannya. Jika melakukannya lebih akhir dari pada kesengajaannya, maka ...

TERJEMAHAN KITAB FATHUL QORIB (BAJURI) BAB SIWAK

BAB SIWAK (Fasal) menjelaskan tentang menggunakan alat siwak. Bersiwak termasuk salah satu kesunnahan wudu’. (فَصْلٌ) فِي اسْتِعْمَالِ آلَةِ السَّوَاكِ, وَهُوَ مِنْ سُنَنِ الْوُضُوْءِ Siwak juga diungkapan  untuk  barang yang digunakan bersiwak, yaitu kayu  arak  dan sesamanya. وَيُطْلَقُ السِّوَاكُ أْيضًا عَلَى مَا يُسْتَاكُ بِهِ مِنْ أَرَاكٍ وَنَحْوِهِ Hukum Bersiwak Siwak disunnahkan pada semua keadaan. (وَالسِّوَاكُ مُسْتَحَبٌّ فِيْ كُلِّ حَالٍ) Siwak tidak dimakruhkan  tanzih  kecuali setelah tergelincirnya matahari bagi orang yang berpuasa, baik puasa fardlu atau sunnah. وَلَا يُكْرَهُ تَنْزِيْهًا (إَلَّا بَعْدَ الزَّوَالِ لِلصَّائِمِ) فَرْضًا أَوْ نَفْلًا Hukum makruh tersebut menjadi hilang dengan terbenamnya matahari. Namun imam an Nawawi lebih memilih hukum tidak makruh secara mutlak. وَتَزُوْلُ الْكَرَاهَةُ بِغَرُوْبِ الشَّمْسِ وَاخْتَارَ النَّوَوِيُّ عَدَمَ الْكَرَاهَةِ مُطْلَقًا Tempat-...

Generate a Privacy Policy

Privacy Policy for BABUL 'ILMI sp7 If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at At https://ababilsp7.blogspot.com/ we consider the privacy of our visitors to be extremely important. This privacy policy document describes in detail the types of personal information is collected and recorded by https://ababilsp7.blogspot.com/ and how we use it. Log Files Like many other Web sites, https://ababilsp7.blogspot.com/ makes use of log files. These files merely logs visitors to the site - usually a standard procedure for hosting companies and a part of hosting services's analytics. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. This information is used to analyze trends, administer the site, track user's movement around the site, and gather demo...

TERJEMAHAN KITAB FATHUL QORIB (BAJURI) BAB MENYAMAK KULIT BANGKAI

BAB DIBAGH MENYAMAK KULIT ( فَصْلٌ) فِيْ ذِكْرِ شَيْئٍ مِنَ الْأَعْيَانِ الْمُتَنَجِّسَةِ وَمَا يَطْهُرُ مِنْهَا بِالدِّبَاغِ وَمَالَايَطْهُرُ ( Fasal )  menjelaskan tentang barang-barang najis, barang-barang najis yang bisa suci dengan cara di - samak  dan yang tidak bisa suci (dengan cara di - samak ). (وَجُلُوْدُ الْمَيْتَةِ) كُلِّهَا (تَطْهُرُ بِالدِّبَاغِ) سَوَاءٌ فِيْ ذَلِكَ مَيْتَةُ مَأْكُوْلِ اللَّحْمِ وَغَيْرِهِ Kulit bangkai semuanya bisa suci dengan cara di - samak . Dalam hal itu baik bangkai binatang yang halal dimakan dan yang  tidak  halal dimakan. Tata Cara Menyamak وَكَيْفِيَّةُ الدَّبْغِ أَنْ يَنْزِعَ فُضُوْلَ الْجِلْدِ مِمَّا يُعَفِّنُهُ مِنَ الدَّمِ وَنَحْوِهِ بِشَيْئٍ حِرِّيْفٍ كَعَفْصٍ وَلَوْكَانَ الْحِرِّيْفُ نَجِسًا كَذَرْقِ حَمَامٍ كَفَى فِي الدَّبْغِ Tata cara menyamak adalah menghilangkan fudlulul   (hal-hal yang melekat)   kulit yang bisa membuat busuk yaitu berupa darah dan sesamanya, dengan ...

TERJEMAHAN KITAB FATHUL QORIB (BAJURI) BAB TUNTUT PAKEK BEJANA

BAB PERABOT EMAS DAN PERAK (Fasal) menjelaskan wadah-wadah yang haram dipergunakan dan yang boleh dipergunakan. (فَصْلٌ) فِيْ بَيَانِ مَا يَحْرُمُ اسْتِعْمَالُهُ مِنَ الْأَوَانِيْ وَمَا يَجُوْزُ Mushannif mengawali dengan yang pertama ( yang haram dipergunakan ) . Beliau berkata, “ selain keadaan darurat, tidak diperkenankan bagi laki-laki dan perempuan   untuk menggunakan sesuatu dari wadah-wadah yang terbuat dari emas dan perak. Tidak untuk makan, minum dan selain keduanya. ” وَبَدَأَ بِالْأَوَّلِ فَقَالَ (وَلَا يَجُوْزُ) فِيْ غَيْرِ ضَرُوْرَةٍ لِرَجُلٍ أَوْ امْرَأَةٍ (اسْتِعْمَالُ)شَيْئٍ مِنْ (أَوَانِي الذَّهِبِ وَالْفِضَّةِ) لَا فِيْ أَكْلٍ وَلَافِيْ شُرْبٍ وَلَاغَيْرِهِمَا Sebagaimana haram menggunakan barang-barang yang telah disebutkan di   atas, begitu juga haram menyimpannya tanpa digunakan menurut pendapat  al ashah . وَكَمَا يَحْرُمُ اسْتِعْمَالُ مَا ذُكِرَ, يَحْرُمُ اتِّخَاذُهُ مِنْ غَيْرِ اسْتِعْمَالٍ فِي الْأَصَحِّ P...

TERJEMAHAN KITAB FATHUL QORIB (BAJURI) BAB THAHARAH

KITAB MENJELASKAN HUKUM-HUKUM THAHARAH وَالْكِتَابُ لُغَةً مَصْدَرٌ بِمَعْنَى الضَّمِّ وَالْجَمْعِ وَاصْطِلَاحًا اسْمٌ لِجِنْسٍ مِنْ الْأَحْكَامِ “ Kitab ”  secara bahasa adalah bentuk kalimat masdar  yang bermakna mengumpulkan. Sedangkan secara istilah adalah nama suatu jenis dari beberapa hukum. أَمَّا الْبَابُ فَاسْمٌ لِنَوْعٍ مِمَّا دَخَلَ تَحْتَ ذَلِكَ الْجِنْسِ Adapun  “ bab ”  adalah nama bagi satu macam yang masuk di bawah cakupan jenis hukum tersebut. Definisi Thaharah وَالطَّهَارَةُ بِفَتْحِ الطَّاءِ لُغَةً النَّظَافَةُ وَأَمَّا شَرْعًا فَفِيْهَا تَفَاسِيْرُ كَثِيْرَةٌ Lafahz “ath thaharah” dengan dibaca fathah huruf tha’nya, secara bahasa bermakna bersih. Adapun secara syara’ ,  maka terdapat definisi yang cukup banyak di dalam menjelaskan arti lafadz “ath thaharah”. مِنْهَا قَوْلُهُمْ فِعْلُ مَا تُسْتَبَاحُ بِهِ الصَّلَاةُ أَيْ مِنْ وُضُوْءٍ وَغُسْلٍ وَتَيَمُّمٍ وَإِزَالَةُ نَجَاسَةٍ Diantara defisininya...